Assalamu'alaikum..
Mungkin untuk sebagian dari kalian, pasti udah nonton film ini. gimana enggak, film ini sempat nge-hits di akhir tahun 2013 (semasa gua tinggal di asrama). Bisa dikatakan juga kalau lebih dari 60% penghuni asrama gua sudah nonton nih film. Oke, check it out!
Permainan
game online yang dimainkannya ternyata dapat mendatangkan uang, Top Ittipat
(Sarawut Khontaimuk) seorang siswa SMA tingkat akhir mendadak menjadi kaya raya.
Top menghambur-hamburkan uangnya, berkencan dengan Lin (pacarnya), membeli
mobil, dan bersikap arogan. Sampai akhirnya pengumuman kelulusan tes kuliah
universitas negeri, Top dinyatakan tidak lulus. Kedua orang tuanya merasa
sangat kecewa terhadapnya terlebih lagi biaya kuliah di universitas swasta yang
mahal. Akun game online Top juga tiba-tiba diblokir karena telah
menyalahgunakannya untuk kepentingan komersial.
Top
menyesal, kemudian ia berencana menjalankan bisnis dvd player dengan uang
tabungannya namun ia ditipu oleh pihak toko karena kepolosannya. Ayah Top
mengatakan bahwa menjalankan bisnis tidaklah mudah dan memintanya untuk
melanjutkan kuliah saja. Alhasil, Top melanjutkan kuliahnya walaupun lebih
sering meninggalkan kelas. Suatu ketika, ia melihat-lihat food expo dan tertarik dengan mesin pembuat kacang. Seorang dewi
yang datang ke dalam mimpinya semakin membuatnya yakin untuk menjalankan bisnis
kacang. Dari satu penjual ke penjual kacang lain, Top memperhatikan dan
menanyakan proses pembuatan kacang untuk mendapatkan kacang yang enak . Setelah
yakin, Top mulai membuka lapak di mall dibantu oleh pamannya. Sayangnya,
kacangnya yang enak belum tentu menarik perhatian pembeli.
Suatu
siang, Top menemani Lin berbelanja di sebuah pasar. Banyak pedagang menawarkan
dagangannya, mulai bonus, diskon, dan lokasi untuk membuat dagangannya laku dan
mulai diterapkan pada bisnisnya. Ketika ujian, Top menerima telepon dari
pamannya bahwa penjualan kacangnya sedang ramai, dan Top seketika meninggalkan
ruang ujian yang membuatnya dikeluarkan dari universitas. Di sisi lain, kedua
orang tua Top mengalami kebangkrutan dan harus berpindah ke China, tetapi Top
menolak ikut dan tetap bertahan dengan pamannya untuk menjalankan bisnis. Namun
bisnis kacangnya tidak bertahan lama karena diusir oleh pihak mall dengan
alasan asap mesinnya telah mengotori langit-langit mall tersebut. Semua masalah
itu terasa berat untuknya tetapi secara tak sengaja dia bertemu dengan Lin dan
menceritakan semuanya. Lin menyarankannya untuk kembali melanjutkan kuliah dan
memberinya snack rumput laut yang dibelinya saat liburan. Snack rumput laut
yang memberinya ide untuk kembali menjalankan bisnis.
Top
bersama pamannya benar-benar memulai kembali bisnisnya, penjualan properti
kacangnya dijadikan sebagai modal awal, penggorengan rumput laut yang tidaklah
mudah hingga membuat pamannya jatuh sakit, tetapi Top tidak menyerah ia mencoba
untuk menggorengnya sampai akhirnya rumput laut mempunyai rasa yang lezat.
Strategi hutan rimba yang ia dapatkan selama kuliah, memberinya ide untuk
segera memasarkan rumput laut buatannya di salah satu supermarket internasional
yaitu seven eleven. Perjuangan agar produk rumput lautnya masuk pasar seven
eleven juga harus ditempuhnya. Selama berjam-jam ia menunggu pihak seven eleven
menemuinya tetapi hasilnya ditolak karena ukuran dan kemasannya tidak memenuhi
syarat. Top berusaha memperbaikinya dengan produk bernama Tao Kae Noi namun
pihak seven eleven tidak juga bisa menemuinya, sampai akhirnya Top menyerah dan
memberikan produknya kepada penjaga di lift di perusahaan karena kesal. Top
memutuskan untuk menyusul kedua orang tuanya.
Keajaibannya
nampaknya masih berada di jalan Top, secara tak sengaja produk Top yang
diberikan kepada penjaga lift jatuh ke tangan pihak marketing seven eleven.
Mereka menyetujui produk Top dengan syarat mengirimkan sebanyak 72.000 kemasan
ke pasar mereka dan sekitar sebulan lagi GMP (Good Manufacturing Practice) akan
berkunjung untuk menginpeksi pabriknya. Tentunya, hal itu membuat Top semakin
bingung, ia berusaha mencari pinjaman ke bank namun ditolak karena umurnya yang
baru berusia 19 tahun dan keluarganya yang mempunyai hutang empat puluh juta. Top
kemudian menjual mobilnya, dengan sisa uang yang dipunyainya, Top membuka
sebuah pabrik Tao Kae Noi. Sebulan kemudian, tim GMP datang untuk melihat
pabrik Top namun beberapa kesalahan seperti lampu neon yang tidak tertutup,
kran air tidak memakai injakan kaki, dan saluran air yang terbuka tetapi Top
berjanji sesegera mungkin akan memperbaikinya. Godaan dari pamannya untuk
memberikan “uang” sebagai pelicin diurungkan oleh Top. Selang beberapa hari,
pemberitahuan dari pihak seven eleven pun datang, sebuah surat yang menyatakan bahwa pabrik Tao Kae Noi
disetujui menjalin kontrak dengan mereka. Akhirnya, sebuah perjalanan panjang
tanpa mengenal kata lelah dan menyerah telah dilamapui Top Ittipat. Kini, ia
mempunyai sekitar 2500 karyawan, mengirimkan produknya ke lebih dari 6.000
cabang seven eleven, mengekspor ke lebih dari 27 negara di dunia, mempunyai
perkebunan rumput laut di Korea Selatan, dan pendapatannya di tahun 2010
sekitar 450 milyar di usianya yang baru 26 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar